Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang yang membentuk sebuah pola sebenarnya saling berjauhan, namun karena jarak bumi dengan bintang-bintang itu sangat jauh, maka yang tampak terlihat dari bumi seolah-olah bintang-bintang itu saling berdekatan. Amati gambar berikut:
Pada gambar di atas, tampak terlihat dari bumi beberapa rasi bintang terlihat di langit angkasa. Sebenarnya untuk melihat rasi bintang tersebut dibutuhkan alat berupa teleskop bintang. Hal ini karena objek benda (bintang-bintang) tersebut sangat jauh, sehingga daya pandang atau mata manusia tidak mampu melihatnya secara jelas dan detail. Oleh karena itu, dengan bantuan teleskop bintang mampu melihat rasi bintang dengan lebih dekat.
Sebenarnya di ruang angkasa terdapat banyak sekali rasi bintang, namun yang terlihat dari bumi hanya 12 (dua belas) rasi bintang, yaitu bernama Capricorn, Aquarius, Pisces, Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, dan Sagitarius. Rasi-rasi bintang tersebut sering dikaitkan dengan zodiak. Hal tersebut benar adanya karena zodiak termasuk rasi bintang, namun tidak semua rasi bintang dapat dikatakan zodiak.
Zodiak adalah 12 rasi bintang yang dilewati matahari sekali dalam setahun. Untuk lebih jelasnya, bagaimana pola setiap rasi bintang/zodiak, maka amatilah gambar berikut ini :
Berdasarkan gambar di atas, tampak sangat beragam bentuk pola-pola dari rasi bintang. Kapan atau mulai dari tanggal berapa hingga tanggal berapa, rasi bintang tersebut muncul di langit angkasa, berikut disajikan tabelnya :
Tabel 4 Tanggal Kemunculan Rasi Bintang dalam Setahun
No | Rasi Bintang | Tanggal |
1 | Aquarius | 20 Januari – 18 Februari |
2 | Pisces | 19 Februari – 20 Maret |
3 | Aries | 21 Maret – 19 April |
4 | Taurus | 20 April – 20 Mei |
5 | Gemini | 21 Mei – 20 Juni |
6 | Cancer | 21 Juni – 22 Juli |
7 | Leo | 23 Juli – 22 Agustus |
8 | Virgo | 23 Agustus – 22 September |
9 | Libra | 23 September – 22 Oktober |
10 | Scorpio | 23 Oktober – 21 November |
11 | Sagitarius | 22 November – 21 Desember |
12 | Capricorn | 22 Desember – 19 Januari |
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap bulannya akan terlihat rasi bintang yang berbeda melewati bumi. Hal ini dapat dimengerti karena matahari selama satu tahun senantiasa bergeser ke arah belahan bumi utara dan selatan secara bergantian (baca materi tentang Gerak Semu Tahunan Matahari)
Bila dihitung, pergeseran matahari ke arah belahan bumi utara terjadi antara bulan Desember – Juni dan berada di daerah khatulistiwa sekitar bulan Maret. Kemudian, balik kembali matahari bergeser ke arah belahan bumi selatan antara bulan Juni – Desember dan berada di daerah khatulistiwa sekitar bulan September. Lebih jelasnya perhatikan ilustrasi berikut ini:
Pada gambar di atas, dalam satu kali revolusi bumi posisi matahari sering berubah-ubah. Rinciannya sebagai berikut :
Terjadinya peristiwa di atas menyebabkan kedudukan atau posisi bumi terhadap matahari juga sering berubah-ubah; kadang berada di sebelah Barat, Selatan, Timur, atau Utara matahari. Akibat dari itu, rasi bintang yang terlihat dari bumi menyesuaikan dengan kedudukan matahari. Berikut hasil perhitungannya :
Untuk lebih memudahkan memahaminya, berikut gambar pembagiannya:
Berdasarkan gambar di atas, ketika posisi bumi berada di sebelah Barat matahari, maka dari bumi kita dapat melihat rasi-rasi bintang yang ada di sebelah Barat, seperti Virgo, Libra, Scorpio, dan Sagitarius. Begitu juga, ketika posisi bumi berada di sebelah Selatan matahari, maka dari bumi kita dapat melihat rasi-rasi bintang yang ada di sebelah Selatan, seperti Capricorn, Aquarius, dan Pisces.
Begitu juga, ketika posisi bumi berada di sebelah timur matahari, maka dari bumi kita dapat melihat rasi-rasi bintang yang ada di sebelah Timur, seperti Aries dan Taurus. Terakhir, sama halnya ketika posisi bumi berada di sebelah Utara matahari, maka dari bumi kita dapat melihat rasi-rasi bintang yang ada di sebelah Utara, seperti Gemini, Cancer, dan Leo.
Perubahan gugusan atau rasi bintang inilah yang disebut tanda zodiak. Semua diakibatkan karena bumi melakukan revolusi selama setahun, yang mengakibatkan rasi bintang yang kita lihat juga berubah-ubah pada setiap bulannya.
Akibat lanjut dari adanya peristiwa ini mempengaruhi dalam penyusunan kalender masehi. Kalender masehi didasarkan pada sistem tahunan yang mengikuti revolusi bumi mengelilingi matahari. Secara khusus, tahun dalam kalender masehi adalah sekitar 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik atau dibulatkan menjadi 365 ¼ hari, yang mencerminkan durasi waktu yang diperlukan oleh bumi untuk menyelesaikan satu revolusi mengelilingi matahari. Untuk menampung kelebihan ¼ hari, dibulatkan menjadi 1 hari. Akibatnya waktu dalam 1 tahun dihitung 366 hari pada setiap 4 tahun. Satu hari tersebut ditambahkan pada bulan Februari sehingga menjadi 29 hari, bukan seperti biasanya yang berjumlah 28 hari. Tahun yang lebih panjang sehari tersebut disebut tahun kabisat. Tahun kabisat adalah tahun yang habis dibagi 4, contoh tahun 2000, 2016, 2020, dan 2024.
Dalam perspektif agama Islam, banyak ayat al-Quran yang membahas tentang rasi bintang diantaranya :
وَلَقَدْ جَعَلْنَا فِى ٱلسَّمَآءِ بُرُوجًا وَزَيَّنَّٰهَا لِلنَّٰظِرِينَ
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandangnya. (Qs. Al-Hijr ayat 16)
Berkaitan dengan peristiwa alam terjadinya perubahan rasi bintang, maka dalam persepktif kebudayaan Lampung memunculkan sebuah kearifan lokal berupa Kalender Pranata Mangsa. Sebenarnya kalender ini berasal dari tradisi masyarakat Jawa, namun karena kuatnya akulturasi budaya antara kaum pribumi (asli Lampung) dengan pendatang sebagai akibat program transmigrasi secara besar-besaran dari tanah Jawa ke tanah Sumatera (Lampung), yang dulu digagas oleh Presiden Ir. Soekarno pada zaman orde lama, menjadikan tradisi ini turut menjadi kepercayaan dan dilakukan secara turun-menurun oleh masyarakat Lampung, khususnya dalam melakukan aktifitas pertanian
Pranata Mangsa merupakan sistem penanggalan pertanian yang berasal dari masyarakat Jawa. Pranata berarti aturan dan Mangsa berarti musim. Jadi, Pranata Mangsa semacam penanggalan mengenai siklus tahunan berkaitan penentuan musim dalam pertanian.
Sebagai pengetahuan sains kultural, kalender ini berisi sejumlah informasi tentang perubahan musim yang terjadi setiap tahun, sehingga bagi petani dapat menjadi pedoman sebelum bercocok tanam, menentukan awal masa tanam, mengatur jadwal dalam mengolah lahan, ataupun mengubah strategi atau pola tanam, sehingga bisa lebih adaptif dan responsif terhadap segala perubahan yang muncul, terlebih bagi petani yang sangat mengandalkan hujan sebagai sumber air. Harapannya kegiatan bercocok tanam berjalan secara efektif dan efesien, serta memperoleh hasil panen yang optimal.
Kalender ini telah berusia ribuan tahun dan disusun berdasarkan ilmu astronomi, yaitu peredaran bumi mengelilingi matahari selama setahun atau 366 hari. Dalam kalender ini juga memuat sejumlah informasi terkait posisi/letak matahari, arah angin, kondisi cuaca, dan perilaku organisme (hewan/tumbuhan) yang dapat dijadikan petunjuk dalam memahami gejala alam muncul ataupun yang akan terjadi, sehingga dapat menghadapi, beradaptasi, sekaligus mengantisipasi berbagai bencana, seperti kekeringan, wabah penyakit, serangan hama pengganggu, banjir, dan lain-lain, yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Dalam istilahnya merujuk pada ilmu fenologi, yaitu sebuah ilmu yang mempelajari tentang pengaruh iklim (siklus waktu/musim) terhadap perilaku yang ditunjukkan oleh seuatu organisme atau popolasi, misalnya muncul segerombolan laron dari lubang-lubang tanah, maka menandaikan dimulainya musim penghujan atau ramainya suraa tonggeret menandakan musim hujan berakhir.
Karena itu, kalender ini menjadikan alam sebagai petunjuk. Sebab dalam penggunaan kalender ini sangat melatih kecermatan dan kepekaan petani untuk mengamati, merasakan, dan membaca “petunjuk” alam, misalnya adanya perubahan alam berupa desiran angin, kicau burung, ataupun cahaya matahari dapat menjadi sebuah petunjuk bagi petani.
Berikut tampilan kalendernya.
Pada gambar di atas tampak diketahui perhitungan kalender mengikuti periode revolusi bumi atau peredaran bumi dalam mengorbit matahari selama 366 hari dengan arah perputaran berlawanan dengan arah jarum jam, atau dari barat ke timur (lihat panah perputarannya), dengan memulai perhitungan pada periode pertama dimulai tanggal 22 Juni 1855 mengikuti titik balik matahari pada musim panas dan rasi bintang yang terlihat seperti Scorpio, Orion, dan Waluku. Kemudian, periode kedua dimulai pada bulannDesember adalah dimulainya musim penghujan, karena itu sering terjadi badai, banjir, dan longsor.
Pada kalender di atas (lihat bagian bundaran di tengah warna hijau), disebutkan dalam setahun terdapat 4 (empat) mangsa (musim) utama, yaitu musim kemarau (ketiga), musim pancarona menjelang hujan (labuh), musim hujan (rendheng), dan musim pancarona akhir musim hujan (mareng).
Kemudian, dari setiap musim tersebut terbagi kembali ke dalam 12 mangsa (waktu) yang terdiri dari simbol-simbol yang berbeda-beda, dibuat karakter alam. Tiap mangsa memiliki bintang yang merupakan pedoman berawal atau berakhirnya suatu mangsa. 12 (dua belas) mangsa tersebut, dimulai dari mangsa Kasa, Karo, Katelu, Kapat, Kalima, Kanem, Kapitu, Kawolu, Kasanga, Kasapuluh, Dhestal, dan Sadha.
Bila dirincikan kembali, musim kemarau (ketiga) terdiri dari mangsa Kasa, Karo, dan Katelu. Musim pancarona menjelang hujan (labuh) terdiri dari mangsa Kapat, Kalima, dan Kanem. Musim hujan (rendheng) terdiri dari mangsa Kapitu, Kawolu, dan Kasanga. Terakhir musim pancaroba akhir musim hujan (mareng) terdiri dari mangsa Kasapuluh, Dhestal, dan Sadha.
Berikut sketsanya, berupa nama setiap musim/mangsa dan rinciannya :
Berdasarkan gambar di atas, ciri-ciri setahun juga dapat dibagi pada dua musim yaitu musim “kecil” (langit cerah/terang, warna kuning) dan musim “semplah” (penderitaan) warna ungu, dengan mangsa paceklik (warna orange), mangsa udan (musim hujan) warna biru, mangsa pengarep-arep (penuh harap) warna hijau tua, dan mangsa kecil panen, warna hijau terang.
Dalam bentuk tabel, diuraikan rincian dari 12 mangsa (musim) tersebut.
Tabel 5 Deskripsi Kalender Pertanian Pranata Mangsa
No | Mangsa | Mangsa Utama | Rentang Waktu | Ciri-ciri | Tuntutan untuk Petani |
1 | Kasa (Kartika) | Ketiga terang | 22 Juni – 1 Agustus (44 hari) |
| Para petani pada musim ini mulai membakar sisa batang padi di sawah dan mulai bertanam palawija |
2 | Karo (Pusa) | Ketiga paceklik | 2 – 24 Agustus (23 hari) |
| Di musim ini, meski kondisi panas, namun palawija yang ditanam mulai tumbuh |
3 | Katelu (Manggasri) | Ketiga semplah | 23 Agustus – 18 September (24 hari) |
| Musim ubi-ubian bertunas dan mulai panen palawija |
4 | Kapat (Sitra) | Labuh semplah | 19 September – 13 Oktober (25 hari) |
|
|
5 | Kalima (Manggakala) | Labuh semplah | 14 Oktober – 9 November (27 hari) |
| Mulai musim hujan, para petani mulai mengolah sawah, membuat irigasi atau memperbaiki saluran air di sawah, dan juga mulai menyebar benih padi |
6 | Kanem (Naya) | Labuh udan | 10 November – 22 Desember (43 hari) |
| Musim curah hujan semakin tinggi, para petani harus mulai menggarap sawah dan menyebar benih padi di pembenihan |
7 | Kapitu (Palguna) | Rendheng udan | 23 Desember – 3 Februari (43 hari) |
| Musim banjir, sehingga seringa da badai longsor, penyakit bermunculan. Bagi petani mulai memindahkan bibit padi ke sawah |
8 | Kawola | Rendheng pengarep-arep | 4 Februari – 28/29 Februari (26/27 hari) |
| Tanaman padi mulai berbunga, namun juga rentan banyak ulat/penyakit. |
9 | Kasanga (Jita) | Rendheng pengarep-arep | 1 – 25 Maret (25 hari) |
| Muism padi berbunga/berbuah dan siap untuk dipanen, karena itu ramai hewan berbunyi |
10 | Kasepuluh (Srawana) | Mareng pengarep-arep | 26 Maret – 18 April (24 hari) |
| Musim berakhirnya musim penghujan, maka bersiap panen, namun banyak hewan pengganggu, seperti burung pipit |
11 | Desta Padrawana | Mareng panen | 19 April – 11 Mei (23 hari) |
| Musim kemarau semakin dekat. Saatnya panen raya untuk tanaman yang berumur pendek. |
12 | Sadha (Asuji) | Mareng terang | 12 Mei – 21 Juni (41 hari) | Suhu menurun dan terasa dingin, maksudnya tidak musim hujan lagi, atau masuk musim kemarau | Musim kemarau dimulai, maka para petani harus mulai menjemur padi dan memasukan ke lumbung padi. Di sawah hanya tersisa dami dan saatnya menanam palawija (kedelai, nila, kapas). Termasuk juga saatnya menggarap tegalan untuk menananm jagung. |
Karena kalender Pranata Mangsa dibuat pada masa dulu, maka kekurangannya kalender ini masih belum didukung teori-teori pertanian modern dan teknologi prakiraan cuaca yang canggih, mengingat saat itu masih belum seperti sekarang ini. Kemudian juga, meski terkesan mistis, namun lahirnya kalender ini merupakan hasil dari pengalaman nyata dan pengamatan rasional para petani di masa lampau, khususnya para nenek moyang sebelumnya menggunakan ilmu titen. Ilmu titen artinya pengetahuan tradisional berupa kepekaan terhadap tanda-tanda atau ciri-ciri alam. Ilmu titen berguna untuk membaca alam untuk memprediksi bencana alam yang akan terjadi, sehingga dapat mengantisipasinya sebelumnya. Meskipun saat itu tidak bisa dibuktikan secara saintifik, namun pembuktiannya secara valid terbukti melalui pengamatan berulang.
Secara sains, sistem kalender ini memiliki sejumlah kelebihan karena Pranata Mangsa bersifat sains ilmiah karena di dalamnya terdapat materi mengenai perubahan iklim, musim, jenis tanaman/tumbuhan dan hewan asli Indonesia, ekosistem, adaptasi mahluk hidup, dan sistem perkalenderan yang didasarkan pada siklus edar matahari. Kemudian, kalender ini juga mengajarkan masyarakat berperilaku ilmiah membaca tanda dari alam (ilmu titen) dengan cara seolah bertindak sebagai seorang ilmuwan, seperti mengamati, merekam, menganalisis, dan menguji hipotesis berdasarkan pengetahuan yang dimiliki.
Setelah membaca teks materi di atas, jawablah pertanyaan pra-pembelajaran berikut ini secara mandiri atau tanpa bantuan orang lain. Manfaatkan beragam sumber belajar, seperti browsing internet. Tuliskan jawaban pada kolom yang telah disediakan dan tandai/catat bagian pertanyaan yang belum dimengerti.
——————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————-
diskusi untuk membahas berbagai topik
esensial
Petunjuk berdiskusi :
Identifikasi Pertanyaan Pra Pembelajran yang belum Dipahami dan Berikan Alasannya.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Lembar Kerja Hasil Diskusi
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Gambar. Bumi mengelilingi matahari pada orbitnya
Selamat Mengerjakan & Happy belajar